"Hari ini, Jumat, pukul 09.00 WIB, status Gunung Merapi diturunkan dari Awas menjadi Siaga," kata Surono, Jumat (3/12/2010), dalam jumpa pers di Media Center Tanggap Darurat Bencana Merapi, Jalan Kenarti, Yogyakarta.
Penurunan status tersebut berdasarkan pemantauan yang dilakukan terus-menerus terhadap instrumental, seperti menurunnya jumlah energi gempa vulkanik; gempa fasa menandakan penurunan fluida; penurunan jumlah guguran menuju kestabilan; penurunan amplitudo dan kejadian yang semula terus-menerus, saat ini tidak lagi menerus; terjadi penurunan kejadian awan panas; energi getaran vulkanik menurun secara tajam; spectrum tremor menunjukkan kestabilan dinamika fluida.
"Secara visual gunung masih tertutup kabut. Kalau cerah, masih ada asap dengan ketinggian 500 meter. Tadi pagi 700 meter. Belerang menurun, emisi gas SO2 200 kiloton sampai 300 kiloton. Sangat kecil," jelasnya.
Kendati telah diturunkan dari status Awas menjadi Siaga, Gunung Merapi masih berpotensi memuntahkan lahar pijar berupa erupsi awan panas mengarah ke selatan. Untuk itu, disarankan kepada masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam radius 2,5 kilometer dari puncak Merapi.
"Diperkirakan, jika terjadi aliran awan panas, akan mengarah ke Kali Gendol, Kali Kuning, dan Kali Boyong. Potensi bahaya sekunder berupa lahar hujan dapat terjadi di semua alur yang berhulu di Gunung Merapi," jelasnya.(Willem Jonat)